Kamis, 18 Mei 2023

KEPALA GAMBAR (ETIKET)

Kepala gambar atau etiket merupakan salah satu bagian penting pada gambar teknik. Etiket gambar teknik ini, berisikan berbagai informasi yang berupa keterangan mengenai gambar. Etiket gambar teknik ini lebih dikenal dengan kepala gambar. Etiket gambar teknik terletak disebelah bawah atau bawah bagian kanan pada kertas gambar.

Dalam pembuatan etiket terdiri dari beberapa jenis. Berbagai jenis etiket gambar teknik ini memiliki bentuk yang berbeda-beda. Oleh karena itu dalam pembuatannya harus menyesuaikan dengan standar institusi atau perusahaan yang ada.

Etiket wajib ada dalam setiap gambar teknik. Etiket terdapat beberapa jenis yang nantinya juga disesuaikan dengan ukuran kertas yang digunakan. Etiket bisa digunakan pada ukuran kertas mulai dari A1 sampai A5. Pada dasarnya ada cara pembuatan etiket gambar teknik tidak terlalu sulit. Namun dalam setiap proses gambar teknik, etiket gambar teknik perlu digambar atau dibuat terlebih dahulu.

Lalu apa fungsi etiket gambar teknik atau kepala gambar? Apa saja jenis etiket gambar teknik atau kepala gambar? Lalu bagaimana cara pembuatan etiket gambar teknik atau kepala gambar baik ukuran, model atau jenisnya? Semua hal tersebut akan dibahas pada artikel berikut ini.

Fungsi Kepala Gambar atau Etiket Gambar TeknikFungsi etiket gambar teknik adalah untuk memuat data-data dan informasi mengenai gambar yang dibuat. Informasi-informasi tersebut diantaranya yaitu judul gambar, ukuran, dan lain sebagainya.

Jenis Kepala Gambar atau Etiket Gambar TeknikKepala gambar atau etiket gambar teknik terdiri dari beberapa jenis. Berikut merupakan jenis kepala gambar (etiket gambar teknik) yang sering digunakan:

1. Model Sekolah Teknik Mesin (Verein Schweizerischer Maschinen)
Model Sekolah Teknik Mesin (Verein Schweizerischer Maschinen) merupakan salah satu jenis etiket gambar teknik. Pada etiket model sekolah teknik mesin, selain terdapat keterangan seperti pada etiket standar namun ditambahi keterangan-keterangan yang berhubungan dengan bagian detailnya seperti skala, tanggal pembuatan, pembuat, dan lain sebagainya. Model sekolah teknik mesin lebih sederhana daripada jenis etiket lain.

2. Model Penunjukan Proyeksi
Model Penunjukan Proyeksi merupakan salah satu jenis etiket atau kepala gambar pada gambar teknik. Pada kepala gambar atau etiket model penunjukan proyeksi sebenarnya sama dengan model sekolah teknik mesin atau model vsm. Perbedaan mencolok dari kepala gambar atau etiket gambar teknik model penunjukan poyeksi dengan vsm yaitu pada model penunjukan proyeksi terdapat kolom untuk menuliskan proyeksi yang digunakan semisal proyeksi eropa atau proyeksi amerika.

Cara Membuat Kepala Gambar atau Etiket Gambar Teknik
Kepala gambar atau etiket gambar teknik merupakan salah satu bagian penting dalam gambar teknik. Untuk membuat kepala gambar atau etiket gambar teknik maka perlu diketahui bagian-bagian serta ukuran yang digunakan. Pada kepala gambar atau etiket gambar teknik terdapat beberapa bagian yang wajib ada dikarenakan termasuk standar ISO. Berikut merupakan bagian-bagian kepala gambar atau etiket gambar teknik:

1. Nama pembuat gambar
Nama pembuat gambar merupakan salah satu bagian dari kepala gambar atau etiket gambar teknik yang memiliki fungsi untuk memberikan informasi mengenai pembuat gambar.

2. Nama gambar atau judul gambar
Nama gambar atau judul gambar merupakan salah satu bagian dari kepala gambar atau etiket gambar teknik yang memiliki fungsi untuk memberikan informasi mengenai gambar yang dibuat semisal potongan baut dan lain sebagainya.

3. Nama perusahaan atau instansi
Nama perusahaan atau instansi merupakan bagian dari kepala gambar atau etiket gambar teknik yang memiliki fungsi untuk memberikan informasi mengenai perusahaan atau instansi yang membuat gambar tersebut.

4. Tanggal gambar
Tanggal gambar merupakan bagian dari kepala gambar atau etiket gambar teknik yang memiliki fungsi untuk memberikan informasi mengenai tanggal selesainya gambar dibuat.

5. Tanggal pemeriksaan dan nama pemeriksa gambar
Tanggal pemeriksaan dan nama pemeriksa gambar merupakan bagian dari kepala gambar atau etiket gambar teknik yang memiliki fungsi untuk memberikan informasi mengenai tanggal gambar diperiksa serta nama pemeriksa agar gambar benar-benar sesuai dan terhindar dari kesalahan.

6. Nomor gambar
Nomor gambar merupakan salah satu bagian dari kepala gambar atau etiket gambar teknik yang memiliki fungsi untuk memberikan informasi mengenai identitas gambar yang terdiri dari nomor-nomor khusus sehingga gambar mudah dikenali.

7. Skala gambar
Skala gambar merupakan salah satu bagian dari kepala gambar atau etiket gambar teknik yang memiliki fungsi untuk memberikan informasi mengenai mengenai skala gambar yang digunakan atau perbandingan ukuran dari gambar dengan bentuk benda aslinya.

8. Berbagai informasi lain yang diperlukan
Berbagai informasi lain yang diperlukan untuk menambah informasi dan keterangan gambar sehingga gambar benar-benar jelas dan dapat dipahami oleh semua orang baik perencana maupun pelaksana seperti proyeksi yang digunakan, ukuran kertas, dan lain sebagainya.

Selain komponen atau bagian-bagian dari kepala gambar atau etiket gambar teknik memiliki ukuran-ukuran yang harus disesuaikan dengan standarnya. Baik secara manual maupun menggunakan komputer melalui berbagai software seperti autocad dan lain sebagainya, setiap gambar harus memiliki kepala gambar atau etiket gambar teknik. Untuk mengetahui ukuran kepala gambar atau etiket gambar teknik maka sebelumnya perlu menentukan garis tepi gambar berdasarkan ukuran kertas gambar yang digunakan.


Setelah membuat garis tepi sesuai dengan ukuran kertas gambar yang digunakan. Ukuran garis tepi dapat digunakan baik dalam posisi potrait atau tegak maupun landscape atau horisontal. Setelah garis tepi dibuat maka barulah membuat kepala gambar atau etiket gambar teknik. Pemilihan jenis kepala gambar disesuaikan dengan kebutuhan. Berikut merupakan cara membuat kepala gambar atau etiket gambar teknik.

1. Model Sekolah Teknik Mesin atau VSM (Verein Schweizerischer Maschinen)
Berikut merupakan ukuran dari kepala gambar atau etiket gambar teknik untuk model sekolah teknik mesin atau vsm:

2. Model Penunjukan Proyeksi
Berikut merupakan ukuran dari kepala gambar atau etiket gambar teknik untuk model penunjukan proyeksi:




Sumber : https://www.sekolahkami.com/2019/10/kepala-gambar-atau-etiket-gambar-teknik.html

.

Rabu, 16 Januari 2019

Penelitihan

Kompresor

Proses Kompresi
          Proses kompresi gas pada kompresor secara termodinamika dapat melalui tiga cara, yaitu proses kompresi isotermal, adiabatis, dan politropik. Ketiga proses keadaan termodinamika tersebut secara teoritis menjadi dasar perancangan dari proses kompresi sebenarnya dari kompresor. Adapun uraian dari ketiga proses keadaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Proses kompresi isotermal
         Setiap gas yang mengalami proses kompresi temperaturnya akan naik. Hal ini disebabkan karena adanya sebagian energi mekanik torak atau sudu yang dikenakan pada gas diubah menjadi energi panas. Temperatur gas akan naik sebanding dengan kenaikan tekanan. Pada proses kompresi isotermal, gas mampat dengan temperatur tinggi didinginkan sehingga tidak ada kenaikan tempertur atau temperatur pada proses ini dipertahankan konstan. Apabila udara dianggap gas ideal, hubungan antara P dan v dirumuskan sebagai berikut:
           Pv = tetap
Persamaan ini dapat ditulis sebagai berikut:
           P1.v1 = P2.v2 = tetap
         Jadi dari rumus di atas terlihat bahwa perubahan volume hanya akan mengubah nilai tekanannya saja. Proses kompresi isotermal pada proses sebenarnya sangat sulit diaplikasikan, walaupun silinder atau udara mampat didinginkan tetap saja tidak mungkin menjaga temperatur yang konstan. Hal ini disebabkan karena cepatnya proses kompresi yang terjadi di dalam silinder.
2. Proses kompresi adiabatik
         Pada proses ini panas yang dihasilkan dari kompresi gas dijaga tidak ke luar dari silinder, artinya silinder diisolasi sempurna. Jadi panas tidak ada yang ke luar atau masuk silinder. Proses tersebut dinamakan kompresi adiabatik. Pada kenyataannya tidak dapat ditemukan cara mengisolasi dengan sempurna. Jadi proses tersebut hanya secara teoritis. Hubungan antara tekanan dan volume proses adiabatik dapat dinyatakan dengan persamaan:
          Pvk = tetap
Persamaan ini dapat ditulis sebagai berikut:
          P1.vk1 = P2.vk2 = tetap
3. Proses kompresi politropik
          Proses kompresi sebenarnya secara isotermal dan adiabatis tidak dapat diaplikasikan, seperti yang sudah dijelaskan di atas. Proses kompresi yang bekerja menggunakan prinsip di antara proses isotermal dan adiabatis yaitu kompresi politropik. Proses politropik dapat mewakili proses sesungguhnya dari kompresor. Hubungan antara P dan v pada proses ini adalah sebagai berikut;
           Pvntetap
Persamaan ini dapat ditulis sebagai berikut;
          P1.vn1 = P2.vn2 = tetap ---------> dengan 1 < n < 1,4 ( n » 1,25 ~ 1,35)
dimana n = indeks politropik
             n = 1    (isotermal).
             n = 1,4 ( adiabatis).

Sumber : Sularso dan Haruo Tahara. (2006). "Pompa dan Kompresor". edisi kesembilan.

Jumat, 28 Desember 2018

NPSH (Net Positive Suction Head)

               Gejala kavitasi terjadi apabila tekanan statis suatu aliran zat cair turun sampai di bawah tekanan uap jenuhnya. Kavitasi banyak terjadi pada sisi isap pompa, untuk mencegahnya nilai head aliran pada sisi isap harus diatas nilai head pada tekanan uap jenuh zat cair pada temperatur bersangkutan. Pengurangan head yang dimiliki zat cair pada sisi isapnya dengan tekanan zat cair pada tempat tersebut dinamakan Net Positif Suction Head (NPSH). Ada dua macam NPSH yaitu NPSHa tersedia pada instalasi dan NPSHr yang diperlukan pompa.  Perumusan dari NPSHa tersedia dengan instalasi pompa yang dipasang seperti pada gambar.
  
                Gejala kavitasi terjadi pada titik terdekat setelah sisi masuk sudu impeler di dalam pompa. Di daerah tersebut, tekanan lebih rendah daripada tekanan pada lubang isap pompa. Hal ini disebabkan zat cair mengalir melalui nosel isap sehingga kecepatannya naik. Dengan kenaikan kecepatan, tekanan zat cair menjadi turun.  
Untuk menghindari kavitasi karena kondisi tersebut, maka tekanan pada lubang masuk pompa dikurangi penurunan tekanan didalam pompa, harus lebih tinggi dari pada tekanan uap jenuh air. Head tekanan yang sama dengan penurunan tekanan disebut NPSHa yang diperlukan. Jadi untuk menghindari kavitasi pada pompa harus dipenuhi persyaratan berikut;
NPSHa tersedia > NPSHr yang diperlukan Harga NPSHr yang diperlukan diperoleh dari pabrik pembuat pompa. Namun, bisa juga menggunakan rumus sebagai beriktu; 

Perancangan instalasi pompa harus banyak mempertimbangkan faktor-faktor yang bisa mempengarui dari operasi pompa. Perubahan kondisi lingkungan akan mempengarui dari kinerja pompa, khusunya pada perubahan dari NPSHa tersedia. Dibawah ini penjelasan masing-masing faktor yang bisa mempengarui dari perubahan tersebut.
[1] Pengaruh dari temperatur dari zat cair 
[2] Pengaruh sifat dari zat cair 
[3] Pengaruh dari tekana dari zat cair yang dihisap

Sumber : Sularso dan Haruo Tahara. (2006). "Pompa dan Kompresor". edisi kesembilan.

Kamis, 27 Desember 2018

KAVITASI

1. Tekanan uap zat cair
Tekanan uap dari zat cair adalah tekanan mutlak pada temperatur tertentu dimana pada kondisi tersebut zat cair akan menguap atau berubah fase dari cairan menjadi gas. Tekanan uap zat cair naik demikian juga dengan temperatur zat cair tersebut. Pada tekanan atmosfer temperatur pendidihan air pada suhu 100 °C, akan tetapi apabila kondisi tekanan zat cair tersebut diturunkan tekanannya dibawah 1 atm proses pendidihan memerlukan temperatur kurang dari 100 °C. Kondisi sebaliknya apabila kondisi tekanan zat cair naik labih dari 1 atm maka akan dibutuhkan temperatur yang lebih tinggi dari 100 °C.
Pada instalasi pompa penurunan tekanan terjadi disepanjang perpipaan terutama bagian pipa isap, didalam pompa sendiri penurunan tekanan pompa terjadi pada bagian nosel isap, karena dibagian tersebut terjadi penyempitan saluran yang mengakibatkan kenaikan kecepatan dan penurunan tekanan.

2. Proses Kavitasi
Dalam pembahasan mesin-mesin hidrolik termasuk pompa ada suatu gejala pada proses aliran zat cair yang cenderung mengurangi unjuk kerja atau efesiensi dari pompa, gejala tersebut adalah kavitasi. Gejala kavitasi terjadi karena menguapnya zat cair yang sedang mengalir didalam pompa atau diluar pompa, karena tekanannya berkurang sampai dibawah tekanan uap jenuhnya. Air pada kondisi biasa akan mendidih dan menguap pada tekanan 1 atm pada suhu 1000 °C, apabila tekanan berkurang sampai cukup rendah, air pada suhu udara lingkungan yaitu sekitar 200 °C-330 °C akan mendidih dan menguap. Penguapan akan menghasilkan gelembung gelembung uap. Tempat-tempat bertekanan rendah atau berkecepatan tinggi mudah terjadi kavitasi, terutama pada sisi isap pompa (Gambar 1a). Kavitasi akan timbul apabila tekanannya terlalu rendah.
Gejala kavitasi yang timbul pada pompa biasanya ada suara berisik dan getaran, unjuk kerjanya mejadi turun, kalau dioperasikan dalam jangka waktu lama akan terjadi kerusakan pada permukaan dinding saluran. Permukaan dinding saluran akan berlubang-lubang karena erosi kavitasi sebagai akibat tumbukan gelembung-gelembung yang pecah pada dinding secara terus menerus(Gambar 1b).
Gambar 1a. Proses Kavitasi

Gambar 1b. Proses Kavitasi

3. Pencegahan Kavitasi
Cara menghindari proses kavitasi yang paling tepat adalah dengan memasang instalasi pompa dengan NPSH yang tersedia lebih besar dari pada NPSH yang diperlukan. NPSH yang tersedia bisa diusahakan oleh pemakai pompa sehingga nilainya lebih besar dari NPSH yang diperlukan. Berikut ini hal-hal yang diperlukan untuk instalasi pompa;
1. Ketinggihan letak pompa terhadap permukaan zat cair yang dihisap harus dibuat serendah mungkin agar head isap statis lebih rendah pula. Pipa Isap harus dibuat sependek mungkin. Jika terpaksa dipakai pipa isap yang panjang, sebaiknya diambil pipa yang berdiameter satu nomer lebih besar untuk mengurangi kerugian gesek.
2. Tidak dibenarkan untuk mengurangi laju aliran dengan menghambat aliran disisi isap.
3. Head total pompa harus ditentukan sedemikian hingga sesuai dengan yang diperlukan pada kondisi operasi yang sesungguhnya.
4. Jika head pompa sangat berfluktuasi, maka pada keadaan head terendah harus diadakan pengamanan terhadap terjadinya kavitasi. Dalam beberapa hal terjadinya akavitasi tidak dapat dihindari dan tidak mempengarui performa pompa, sehingga perlu dipilih bahan impeler yang tahan erosi karena kavitasi.

Sumber : Sularso dan Haruo Tahara. (2006). "Pompa dan Kompresor". edisi kesembilan.

Kamis, 06 Desember 2018

POMPA

1. POMPA 
Pompa adalah mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan suatu fluida dari tempat berenergi rendah menuju tempat yang berenergi tinggi melalui sebuah sistem dengan meningkatkan tekanan sesuai dengan yang diinginkan. Secara prinsip energi, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang pengaliran. Dalam memompa fluida, ada beberapa alasan mengapa tekanan fluida perlu ditingkatkan yaitu: 
1. Perbedaan ketinggian
Tekanan harus ditingkatkan untuk memompa fluida ke tempat yang lebih   tinggi, misalnya dari sumur ke atas sebuah gedung. 
2. Faktor gesekan
Untuk mengalirkan fluida melalui sistem pemipaan dimana terdapat kerugian gesek. Apalagi pada sistem yang banyak katup, belokan, fitting dan sebagainya akan memperbesar kerugian gesek. 
3. Perbedaan tekanan
Disamping perbedaan ketinggian dan kerugian gesekan yang ada, untuk memompakan fluida ke sebuah bejana atau sistem pemipaan bertekanan. 

1.1. Klasifikasi Pompa 
Dari bermacam – macam pompa yang digunakan di kehidupan sehari-hari dan dijual di pasaran, secara garis besar dapat diklasifikasikan sebagai berikut:



Gambar 1. Klasifikasi pompa

1.2.  Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal memanfaatkan energi kinetic dari fluida untuk dirubah menjadi energi kecepatan dan tekanan.

Gambar 2. Prinsip kerja pompa sentrifugal

Putaran impeller akan menghasilkan gaya sentrifugal dan melempar fluida ke sisi luar sehingga kecepatan meningkat. Kecepatan tersebut kemudian diarahkan oleh casing pompa (volute atau difuser) menjadi tekanan, keluar melalui discharge. Pompa ini harus dijamin ketersediaan fluida dengan energi tertentu pada saluran isapnya. Hal tersebut dibutuhkan karena pompa sentrifugal ini tidak bisa mengisap fluida dengan level lebih rendah dari pompa, kecuali dengan desain
khusus (self priming).
Pompa self priming ini bekerja pertama – tama membuang udara atau gas yang ada pada saluran isap kemudian baru mengisap fluida.

1.  Bagian – bagian pompa sentrifugal

Gambar 3. Bagian – bagian pompa sentrifugal

a. Stuffing Box
Stuffing box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa menembus casing.
b. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
c. Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi dan tempat kedudukan impeler dan bagianbagian berputar lainnya.
d. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat
sebagai leakage joint, internal bearing dan interstage atau distance sleever.
e. Vane Sudu dari impeler sebagai tempat berlalunya cairan pada impeler.
f. Casing Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffuser (guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeler dan mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).
g. Eye of Impeller Bagian sisi masuk pada arah isap impeler.
h. Impeller Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.
i. Wearing Ring Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian depan impeller maupun bagian belakang impeler, dengan cara memperkecil celah antara casing dengan impeler
j. Bearing Bearing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban aksial. Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil
k. Discharge Nozzle Saluran keluaran fluida yang dipompakan.

2.  Keuntungan dan Kerugian Pompa Sentrifugal
a. Keuntungan-keuntungan dari pompa sentrifugal adalah sebagai berikut :
 Pada aliran volume yang sama harga pembelian lebih rendah.
 Biaya pemeliharaan rendah.
 Lebih sedikit memerlukan tempat.
 Jumlah putaran tinggi, sehingga memberikan kemungkinan untuk pergerakan langsung oleh elektro motor atau turbin.
 Jalannya tenang sehingga pondasi dapat dibuat lebih ringan.
 Aliran zat cair yang tidak putus-putus.
b. Kerugian-kerugian dari pompa sentrifugal adalah sebagai berikut :
 Rendemen lebih rendah terutama pada aliran yang lebih kecil dan daya dorong yang besar.
 Dalam pelaksanaan normal tidak menghisap sendiri (tidak dapat memompakan udara).

Sumber : Sularso dan Haruo Tahara. (2006). "Pompa dan Kompresor". edisi kesembilan.

Sabtu, 04 Agustus 2018

Mesin Frais



MESIN FRAIS


Mesin frais merupakan mesin yang mampu mengerjakan berbagai fungsi, baik benda kerja yang bergelombang maupun benda kerja yang datar. Mesin frais juga digunakan untuk pekerjaan yang membutuhkan ketelitian yang tinggi.
Fungsi dari alat ini antara lain:
  1. Membuat bentuk datar
  2. Menipiskan benda kerja
  3. Membuat roda gigi
  4. Membuat beberapa profil benda kerja
Jenis–jenis mesin frais antara lain:
  1. Mesin frais spindle
a.  Mesin frais vertikal
Disebut mesin frais vertikal karena kedudukan spindle potongnya vertikal. Mesin frais ini berguna untuk perataan permukaan benda kerja.

  
b.  Mesin frais horizontal
Disebut mesin frais horizontal karena posisi spindel pemotongannya horizontal. Mesin ini memudahkan proses pengefraisan bertingkat. Berguna untuk memotong benda kerja, membuat roda gigi. 
c.   Mesin frais universal
Disebut mesin frais universal karena posisi spindelnya dapat diubah menjadi vertikal maupun horizontal.


      2. Mesin frais produksi
           Mesin frais produksi adalah mesin frais yang banyak digunakan dalam proses   permesinan yang akan menghasilkan benda yang sama dalam jumlah yang banyak.
      Pengelompokkan mesin frais berdasarkan landasan tetap:
 a.  Mesin frais simpleks, kepala spindel tunggal
 b.  Mesin frais dupleks, kepala spindel ganda
 c.  Mesin frais tripleks, kepala spindel triple
Bagian – bagian mesin frais antara lain:
a.  Kepala mesin
     Pada bagian ini spindel mesin frais berada dan pada poros ini pahat frais              dipasang menggunakan alat pencekam pahat yang sesuai jenisnya.
b.  Badan mesin
     Badan mesin berfungsi untuk menopang kepala mesin dan di dalam badan mesin. Sebagian mekanisme dan transmisi yang menjadi penggerak mesin frais ada di sini.
c.   Meja mesin
    Bagian ini berfungsi untuk meletakkan benda kerja yang akan dikerjakan. Pada meja mesin ini terdapat ragum yang berfungsi untuk mencekam benda kerja